Pages

Saturday, November 5, 2011

PENGORGANISASIAN MANAJEMEN UMUM

Pengorganisasian Manajemen Umum

BAB I PENGORGANISASIAN

1.1 Pengertian Pengorganisasian
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertain , istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
b. Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
c. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

1.2 Teori-Teori Organisasi
Dalam kehidupan nyata orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama , yang dilakukan adalah kegiatan menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional atau biasa disebut dengan istilah Organisasi. Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha , instansi pemerintah , lembaga pendidikan , militer , kelompok masyarakat atau suatu perkumpulan olahraga.
Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional , seperti organisasi perusahaan , rumah sakit , perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.

BAB II STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Pengertian Sturktur Organisasi
Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja , standarlisasi ,koordinasi , sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja.

2.2 Faktor-Faktor Perancangan Struktur Organisasi
faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1. strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan.
2. teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3. anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4. ukuran organisasi. besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.

Unsur-unsur Struktur Organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kegiatan

Kelompok Kerja Formal:
1. Pembagian kerja
2. Menejer dan bawahan atau rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen pekerjaan
5. Tingkat manajemen

Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompopk kerja formal yaitu:
1. Kesatuan tugas khusus (task forces)
2. Panitia:
*. tetap (standing committess) disebut juga panitia struktural.
* tidak tetap (ad hoe)
3. Dewan (boards) dan komisi

tujuan dibentuknya panitia manajemen adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran manajemen, atau bahkan membuat keputusan sendiri.

BAB III DEPARTEMENTALISASI

3.1 Pengertian Departementalisasi
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks

3.2 Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.

3.3 Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi.
Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.

Kebaikan-kebaikan struktur organisasi divisional dapat diperinci sebagai berikut :
1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
3. Tempat latihan yang baik bagi para manager strategik.

Kelemahah-kelemahan sturktur divisional secara lebih terperinci :
1. Masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
2. Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi.

3.4 Organisasi Proyek dan Matriks
Bentuk organisasi proyek dan matriks adalah tipe departementalisasi campuran (hybrid design). Kedua struktur organisasi ini tersusun dari satu atau lebih tipe-tipe departementalisasi lainnya. Struktur proyek dalam matriks bermaksud untuk mengkombinasikan kebaikan-kebaikan kedua tipe design fungsional dan divisional dengan menghindari kekurangan-kekurangan.

Kebaikan organisasi matriks. Berbagai kebaikan organisasi dapat diperinci :
1. Memaksimumkan efisiensi penggunaan manager-manager fungsional.
2. Membebaskan manajeman puncak untuk perencanaan.
3. Menstrimulasi kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan yang bermacam-macam dengan orientasi proyek.

Kelemahan organisasi matriks. Kelemahan-kelemahan organisasi matriks adalah :
1. Mengandung resiko timbulnya perasaan anarki.
2. Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal.
3. Memerlukan lebih banyak keterampilan-keterampilan antar pribadi.
4. Sangat mahal untuk diimplementasikan.

MANAJEMEN EKONOMI


MANAJEMEN EKONOMI
1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.

MANAJEMEN EKONOMI DALAM LINGKUNGAN

2. Perangkat Manajemen Lingkungan

2.1. Pencegahan Polusi (P2) atau Cleaner Production (CP)
Konsep 'pollution prevention' (P2) dinyatakan sebagai pola pikir lingkungan proaktif yang
menjanjikan manajemen industri lebih berkelanjutan. Dengan sasaran pada penyebab, daripada
akibat, aktifitas mempolusi, P2 mencari cara menghilangkan polutan disumbernya dan sekaligus
menghindari kebutuhan untuk mengolah atau membuang polutan tersebut. Konsep P2
menawarkan pemecahan ‘win-win’ dimana inovasi dan cara berpikir baru akan membawa pada
pengurangan limbah, dan sekaligus membuat keuntungan bagi perusahaan dengan mengurangi
biaya atau merangsang produk baru.
Hambatan dalam implementasi P2 antara lain :
1. Isu-isu teknis. Proyek P2 akan menyuguhkan tantangan teknis yang kompleks yang punya
implikasi penting pada analisa keuangan. Dalam operasi manufaktur kompleks, bahkan
proses perubahan P2 yang kecil akan memerlukan perubahan dalam keseluruhan pola proses
yang berhubungan. Jika begitu, pilihan P2 tidak dapat dianalisa secara finansial tanpa
analisa teknis, finansial, dan peraturan dari perubahan-perubahan proses yang diperlukan.
2. Implikasi ketidak pastian. Ketidak pastian apakah itu berhubungan dengan pasar, teknis, atau
peraturan, pada dasarnya dapat mengalihkan secara ekonomi keputusan proyek. Sebagai
contoh ketidakpastian dapat dalam beberapa kasus menciptakan insentif untuk menunda
aksi. Dengan sejumlah investasi, terdapat nilai dalam penundaan keputusan proyek.
Penundaan memungkinkan untuk memikirkan ketidak pastian dan menghindari kemungkinan
investasi terbuang atau tidak kembali.
3. Tekanan peraturan dan hambatan peraturan. Tekanan peraturan efektif akan sangat penting
untuk membangun dan memasarkan produk P2. Standar efluen yang ada dapat bertindak
sebagai motivator yang sangat kuat bagi pencegahan polusi dengan menciptakan pasarpasar
bagi teknologi yang dapat mengarah pada isu-isu pemenuhan perusahaan. Dalam
beberapa kasus, peraturan dapat meningkatkan biaya pemasokan dan penggunaan teknologi
pencegahan polusi. Hal ini mendatangkan konsekuensi menghambat disfusi teknologi
kedalam karakteristik lingkungan yang diinginkan.
4. Pencarian yang tidak sukses bagi kejelasan studi keuangan / profitabilitas P2. Teknik-teknik
akuntansi harus dievaluasi dalam rangka menentukan bilamana figur ukuran yang dilaporkan
(seperti Internal Rate of Return / IRR) dilihat manajemen dalam bentuk utuh dan tidak bias.
Rate of return relevan hanya jika dibandingkan pada biaya modal proyek. Biaya modal
biasanya tidak mudah untuk diukur, karena sangat erat berhubungan dengan resiko proyek.
Implikasi figur rate of return tertentu bagi pengambilan keputusan memerlukan pengetahuan
detail faktor-faktor yang memberi sumbangan pada resiko.
P2 menjadi solusi paling langsung dari masalah lingkungan - menghilangkan polutan
lewat reduksi sumber polusi atau mendaur ulang sebelum pengolahan atau pembuangan akhir
(final disposal) menjadi isu.

Friday, November 4, 2011

Perencanaan Ekonomi

Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial Budaya mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan perencanaan bidang ekonomi dan sosial budaya. Rincian tugas tersebut adalah sebagai
berikut:
Membantu Kepala BAPPEDA dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok di bidan
ekonomi dan sosial budaya.
Mengumpulkan dann mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan
pedoman dan petunjuk teknis.
Melakukan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, pertambangan dan energi,
industri, perdagangan dan koperasi serta pengembangan dunia usaha.
Melakukan kegiatan perencanaan pembangunan pendidikan, mental spiritual,
pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan dan komunikasi serta kependudukan.
Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian, industri,
perdagangan dan koperasi serta pengembangan dunia usaha, pendidikan mental spiritual,
pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan dan komunikasi serta kependudukan
yang disusun oleh Dinas-Dinas Daerah, satuan organisasi lain dalam lingkungan
Pemerintah Daerah, instansi-instansi vertikal, Kecamatan, Kelurahan dan Badan lain
yang berada dalam wilayah daerah Kota Samarinda.
Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang ekonomi dan sosial budaya serta
merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahan masalahnya.
Mengkoordinasikan penyusunan program kegiatan tahunan di bidang ekonomi dan
bidang sosial budaya yang diusulkan kepada Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat.
Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Melaksanakn tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial Budaya dibagi menjadi dua Sub Bidang yaitu, Sub Bidang
Kesejahteraan Rakyat dan Sub Bidang Ekonomi.
Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat
Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan
program pembangunan, kesehatan, sosial, perumahan rakyat, peranan wanita dan keluarga
berencana. Rincian tugasnya adalah sebagai berikut:
Membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok di bidang
kesejahteraan rakyat.
Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pendidikan,
generasi muda, kebudayaan, agama, hukum dan pemerintahan.
Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan kesehatan, sosial,
perumahan rakyat, peranan wanita dan keluarga berencana.
Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan penerangan, pers
dan komunikasi.
Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan ketenagakerjaan,
transmigrasi dan kependudukan.
Melaksanakan koordinasi dan asistensi kepada instansi yang terkait
Melaksanakan inventarisasi permasalahan dan pemecahan permasalahan di Sub Bidang
Kesejahteraan Rakyat.
Memberikan pertimbangan dan saran kepada pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Sub Bidang Ekonomi
Sub Bidang Ekonomi mempunyai tugas mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan
kegiatan perencanaan pembangunan daerah dibidang ekonomi. Rincian tugasnya adalah sebagai
berikut:
Membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok di bidang
ekonomi.
Mengumpulkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pertanian
tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan.
Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pengembangan pertambangan
dan energi.
Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan industri,
perdagangan dan perkoperasian.
Melaksanakan koordinasi dan asistensi kepada instansi yang terkait.
Melaksanakan inventarisasi permalsahan dan pemecahan permasalah di Sub Bidang
Ekonomi.
Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.